• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Thursday, June 11, 2015

Karena Sulit Diucapkan, Hermes Ganti Nama di China

Bagi orang China, merek Hermes begitu sulit diucapkan. Oleh karena itu, rumah mode asal Paris tersebut memiliki nama lain dan berusaha mematenkan nama barunya itu agar bisa diucapkan semua orang China.

Pertumbuhan ekonomi yang pesat, membuat Hermes mengembangkan pasarnya ke China tersebut sejak 2000 lalu. Walau sudah melebarkan pasar bertahun-tahun, Hermes tetap saja harus mengalami kesulitan saat ingin memajukan usahanya di China.

Seperti yang dilaporkan oleh WWD, baru-baru ini Hermes telah kalah secara hukum untuk mematenkan nama brand versi China di negara tirai bambu itu. Tetapi yang menjadi banyak pertanyaan, mengapa Hermes ingin memiliki versi yang berbeda di China?

Alasannya, karena Hermes sulit diucapkan oleh orang China, dan mereka memiliki nama lain untuk menyebutnya yaitu, Ai Ma Shi. Sayangnya, nama Ai Ma Shi telah menjadi milik perusahaan pakaian China lain sejak 1995. Itulah yang membuat Hermes kehilangan kesempatan untuk mematenkan nama barunya tersebut.

"Ini sering terjadi, perusahaan Amerika masuk ke sini (China) dan masyarakat China mulai menyebut brand mereka dengan nama lain. Anda perlu mendaftarkan itu juga," ujar Dan Harris, pengacara properti intelektual dari Seattle, Amerika, seperti yang dikutip dari Fashionista.

Menurut pengacara di Beijing, Stan Abrams, nama versi China memiliki nilai lebih dari brand asli dalam bahasa asing. Jika Hermes tidak bisa mendaftarkan nama versi lokalnya kepada China Trademark Appeal Board, maka hal itu bisa memicu permasalahan yang lebi besar.

Pengacara Intellectual Property Agency di Beijing, Paul Ranjard menjelaskan kepada WWD, "Jika Hermes tetap membuka toko atas naman Ai Ma Shi tanpa terdaftar, maka itu sebuah pelanggaran. Hal itu juga memicu perusahaan fashion lain untuk meniru produk Hermes tanpa takut dituntut. Hal seperti itu sudah pernah terjadi." Seperti dikutip dari wolipop.